Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tengah mewabah di Indonesia membuat masyarakat galau dengan keamanan daging kerbau beku (frozen) asal India. Pasalnya, India merupakan negara yang belum bebas sepenuhnya dari PMK.
Tidak perlu khawatir sebab BULOG memastikan bahwa daging frozen kerbau yang diimpor dari India aman dan bebas PMK. Daging ini dapat menjadi alternatif sumber protein dan gizi masyarakat yang aman. Disamping itu, PMK bukanlah penyakit yang bersifat zoonosis atau menular ke manusia.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Bisnis Perum BULOG, Febby Novita saat menjadi narasumber Talk Show “Panik PMK? Daging Frozen Kerbau Alternatif Sumber Protein dan Gizi Masyarakat yang Aman” yang diadakan oleh Food Hotel Indonesia di JIEXPO Kemayoran – Jakarta (27/07).
Febby mengatakan, ia dan tim langsung terbang ke India untuk melakukan pemeriksaan langsung proses penelusuran, pemotongan, transportasi produksi hewan ternak di India. Tim telah melakukan inspeksi dari tahap peternak hingga rumah produksi di daerah yang dipilih secara acak untuk memeriksa prosedur yang dilaksanakan oleh pemasok daging beku.
“Kami memastikan sendiri ke India, bagaimana kita membeli barang itu sudah kita yakini higienis dan clean untuk proses dari baik dari hewan dan dagingnya. Kami membeli dari distributor yang teregistrasi produsen daging dari India, namanya nomor APEDA (Agricultural and Processed Food Products Export Development Authority) dan itu sudah diverifikasi oleh Kementerian Pertanian India,” terangnya.
BULOG jugas memastikan daging kerbau asal ini berasal dari penyuplai yang telah mendapat sertifikasi halal dari India dan Majelis Ulama Indonesia serta izin memasok ke Indonesia dari Kementerian Pertanian RI. “Produk daging beku harus telah memenuhi kriteria kesehatan hewan dan dinyatakan layak di konsumsi manusia (fit for human consumption) sebagaimana dinyatakan dalam sertifikat kesehatan (Health Certificate) dari Lembaga Veteriner di India,” kata Febby.
Advisor Asosiasi Pengusaha Daging India, Afzal Aziz menjamin, daging kerbau yang diekspor dari India 100% halal. “100% daging yang diekspor dari India disembelih dari RPH (rumah potong hewan) halal. Kami tidak mengekspor daging yang tidak halal. Ini juga diakui oleh Majelis Ulama India,” katanya.
President International Business Development Processed Food Division Allana Group, supplier daging kerbau India itu menegaskan, produksi daging Allana 100% halal dan telah diekspor ke lebih dari 70 negara meliputi negara-negara islam misalnya Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab.
Sejak 1969 Allana mengekspor daging halal dari India. Produksinya mencapai 600 ribu ton per tahun. “Sebagai perusahaan daging halal, kami terus menyajikan (daging halal) terbesar di India dan juga terbesar di dunia,” ungkapnya.
Apalagi, pabrik dan peternakan Allana hanya terletak di daerah atau zona bebas PMK. “Setiap produk yang dikirim ke pasar mendapat sertifikat vaksin dan halal. Setiap hewan yang dipastikan fit dan sehat, didiamkan 24 jam baru disembelih,” imbuhnya.
Tjahjani Widiastuti, Koordinator Zoonosis Direktorat Kesehatan dan Masyarakat Veteriner, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian menegaskan, virus PMK sangat mudah dimatikan. “Direbus 500 C sudah mati. Dibuat asam dengan pH kurang dari 6 atau lebih basa, pH lebih dari 9 (virus) bisa mati,” urai Yani, sapaan akrabnya.
Pengolahan daging sapi atau kerbau dengan pelayuan selama 24 jam bisa menurunkan pH daging kurang dari 6 sehingga akan menginaktivasi virus PMK. Virus yang sudah inaktif ini bersifat sangat lemah bahkan bisa sampai mati. “Ketika dimasak sudah mati. Dipanaskan 50 C saja sudah mati,” ucapnya.
Yani menegaskan, PMK bukanlah masalah untuk kesehatan manusia. “Ini sebenarnya lebih ke arah kita menjaga lingkungan supaya tidak tercemar. Ini dikhawatirkan menular ke hewan rentan yang lain. Nah, hewan rentan yang lain ini kita khawatirkan musnah,” paparnya.
Terlebih, produk hewan yang diolah penanganan yang benar juga dapat mendukung upaya pencegahan penyebaran PMK pada hewan dan lingkungan sekitar. “Kenapa di antaranya kalau terima daging kurban tidak boleh dicuci, karena khawatirnya air cucian masuk ke parit, ‘kan dia tahan 50 hari di air, sampai ke sungai, ada sapi-sapi yang minum itu (menular). Jadi, permasalahannya adalah ke arah lingkungan,” terang Yani.
BULOG pada tahun 2022 mendapat penugasan importasi daging kerbau sebanyak 100 ribu ton. Dengan stok daging kerbau beku yang telah datang sebanyak 57 ribu ton, ungkap Febby, BULOG berhasil membantu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan dan harga daging beku mulai dari Ramadan dan Idul Fitri hingga saat ini.
Dihitung dari tahun 2016 hingga Juli 2022, BULOG telah mengimpor sebanyak 398.512 ton daging kerbau beku dari India. Melihat pola konsumsi sejak 2016, kebutuhan daging kerbau itu rata-rata 12 ribu ton per bulan.
Febby memprediksi, konsumsi daging kerbau akan naik sekitar 30% pada akhir tahun untuk memnuhi kebutuhan Natal dan tahun baru. Dengan adanya pembatasan zona merah karena PMK, imbuhnya, daging kerbau beku menjadi salah satu solusi pemenuhan kebutuhan masyarakat dan stabilisasi harga.