Jakarta: Sektor ketahanan pangan terancam akibat fenomena El Nino. Namun Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) memastikan tidak akan ada impor tambahan beras.
Dia meyakini hingga hari ini kebutuhan beras masih aman. Sehingga Bulog tetap akan utamakan produk dalam negeri, dan memprediksi panen aka mencukupi.
“Nanti kami lihat perkembangannya. Saat ini tidak ada impor tambahan. Impor sudah kami tentukan kuotanya dua juta ton, tidak ada tambahan lagi. Kalau dalam hitungan sudah cukup, sekarang kami harus menjaga produksi dalam negeri,” kata Buwas di Kompleks DPR RI, dikutip Kamis, 17 Agustus 2023.
Dia menyampaikan tantangan saat ini yaitu konsisten menjaga kebutuhan impor. Jangan sampai negara sudah percaya diri untuk tidak impor, namun berujung tetap melakukan impor. “Kalau butuh impor, kami akan impor, jadi sesuai dengan kebutuhan,” kata Buwas.
Realisasi impor beras
Hingga kini, impor beras yang telah terealisasi Bulog sebanyak 1,6 juta ton beras dari total penugasan 2,3 juta ton, terdiri atas 300 ribu ton dari sisa penugasan pada 2022 dan dua juta ton dari penugasan 2023.
“Sudah datang untuk stok (tahun) ini 1,3 juta ton dari dua juta ton, itu sudah kami kuasai. Tinggal masuk 700 ribu ton, sisanya 400-an ribu ton terus bertahap,” kata Buwas.
Terkait rencana impor beras dari India, Buwas belum berkenan berkomentar lebih banyak. Sebab impor beras dari India merupakan kerja sama antara Kementerian Perdagangan dan pemerintah India. “Belum ada penugasan ke kami,” kata Buwas.
El Nino jadi ancaman serius
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan)Syahrul Yasin Limpo mengakui fenomena El Nino menjadi ancaman, sehingga pemerintah tidak percaya diri soal ketahanan pangan.
Meskipun begitu, Mentan masih memiliki keyakinan ketersediaan pangan di 12 komoditas, khususnya beras, terjamin hingga Desember 2023.
Selain itu, produktivitas pertanian nasional dari Januari hingga Agustus 2023 menurutnya tidak ada kendala dan telah cukup maksimal.
“Maka kami berharap hasil dari ketahanan pangan dijaga cukup baik. Bahwa ada El Nino ini menjadi kewaspadaan untuk kita tidak terlalu percaya diri,” kata Mentan Syahrul.