Palangka Raya – Berdasarkan pantauan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di di Pasar Besar Palangka Raya Sabtu, (3/6) bahwa harga barang kebutuhan pokok (bapok) secara umum di Pasar Besar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah menjelang Idul Adha terpantau stabil dan stok cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dari pantauan tersebut tercatat, harga rata-rata eceran bapok yang tercatat stabil dibandingkan minggu lalu yaitu beras medium Bulog Rp9.500/kilogram (kg), gula pasir Rp15.000/kg, minyak goreng curah RP14.000/liter, Minyakita Rp15.000/liter, minyak kemasan premium Rp22.500/liter, daging sapi Rp145.000/kg, kedelai Rp17.000/kg, dan cabai rawit merah Rp40.000/kg.
Komoditas bapok yang harganya terpantau turun dibandingkan minggu lalu yaitu telur ayam ras Rp32.000/kg, bawang merah Rp38.000/kg,tepung terigu Rp13.000/kg, cabai merah keriting Rp50.000/kg, cabai merah besar Rp40.000/kg, dan bawang putih kating Rp36.000/kg. Sedangkan komoditas bapok yang harganya mengalami sedikit kenaikan dibandingkan minggu lalu yaitu beras medium menjadi Rp14.000/kg serta daging ayam ras menjadi Rp49.000/kg.
“Harga bapok di Pasar Besar terpantau stabil dan stok tersedia. Walaupun ada kenaikan harga daging ayam ras, sejumlah komoditas bapok lainnya terpantau turun,” ungkap Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.
Sementara itu, menyikapi kenaikan harga daging ayam ras, Zulkifli menyatakan akan melihat kembali dalam waktu 2–4 minggu ke depan. Sudah hampir tiga bulan harga daging ayam ras dijual Rp32.000/kg atau di bawah hargaacuan di tingkat eceran yang ditetapkan sebesar Rp36.750/kg dan peternak ayam berbulan-bulan rugi.
“Sekarang memang agak mahal. Pelan-pelan saya akan urus agar harganya normal kembali dalam setengah bulan hingga satu bulan ke depan dan memberi kesempatan kepada peternak ayam,” jelas Zulkifli.
Zulkifli menegaskan, harga bapok yang ideal adalah yang harganya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu murah. “Harga jangan ditekan terus. Kalau ditekan terus, nanti orang-orang tidak akan kerja, yang sedang saja. Jadi, pemerintah mengatur agar harga tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah,” jelas Zulkifli.
Zulkifli saat di Makassar menegeaskan, untuk itu, Kemendag terus memastikan stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok terjaga. Kemendag bersama instansi terkait akan terus memastikan stabilitas harga dan pasokan bapok di berbagai daerah.
“Kemarin saya di Jayapura, bapok di sana pasokannya banyak, harganya stabil. Hari ini di Pasar Terong Makassar, harga bapok murah,” ujar Zulkifli.
Berdasarkan pantauan, harga beras medium di Pasar Terong tercatat sebesar Rp12.000/ kg, beras medium Bulog Rp9.450/kg, beras premium Rp13.000/kg, gula pasir Rp15.000/kg, minyak goreng curah Rp14.000/liter, minyak goreng Minyakita Rp14.000/liter, minyak goreng kemasan premium Rp19.000/liter, daging sapi Rp120.000/kg, daging ayam ras Rp35.000/kg, telur ayam ras Rp27.000/kg, bawang merah Rp35.000/kg, kedelai Rp13.000/kg, tepung terigu Rp12.000/kg, cabai merah keriting Rp20.000/kg, cabai merah besar Rp15.000/kg, cabai rawit Rp20.000/kg, dan bawang putih Rp30.000/kg.
Sebelumnya, saat di Jayapura Zulkifli pun menegaskan, harga barang kebutuhan pokok di Jayapura, Papua terpantau stabil dan pasokan tersedia. Secara nasional pasca-Lebaran, harga barang kebutuhan pokok stabil dan pasokannya terjaga.”
Di Jayapura, harga barang kebutuhan pokok stabil. Memang sebagian barang kebutuhan pokok, seperti bawang lebih mahal karena didatangkan dari Jawa,” kata Zulkifli di Pasar Sentral Hamadi, Jayapura, Papua.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat mengunjungi Pasar Bahu, Manado, Sulawesi Utara pun mengungkapkan ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Kota Manado terpantau aman dan stabil.
“Kemendag terus memastikan stabilitas harga dan kelancaran ketersediaan bapok. Berdasarkan hasil pantauan dan komunikasi dengan para pedagang di Pasar Bahu, harga bapok secara umum sesuai harapan pemerintah, yakni pasokan aman dan harga stabil,” jelas Jerry.
Kemendag berkomitmen akan terus melakukan pemantauan atas ketersediaan dan kelancaran pasokan Minyakita di tingkat distributor dan agen.
“Kami akan menjaga komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah (Kemendag) agar bapok, khususnya Minyakita di distributor, sesuai dengan ketentuan pemerintah. Dengan demikian, pedagang dapat menjual Minyakita dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp14.000/liter kepada masyarakat,” jelas Jerry.