POS-KUPANG.COM, KUPANG – Sediakan 10.000 ton beras Bulog NTT jamin ketersediaan beras hingga semester I 2023.
Di awal tahun 2023, Bulog menerima beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton yang sudah masuk di gudang sebanyak 3.000-an ton lebih dan sisa 1.400 ton lebih yang masih proses pembongkaran.
Sementara Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil NTT, E. Y. Cahyo Utomo mengatakan sebanyak 7.000 ton beras akan masuk di samping beras yang masih dalam proses pembongkaran di pelabuhan Tenau Kupang yang nantinya akan didistribusikan ke seluruh NTT termasuk wilayah kepulauan di NTT.
“Kemudian juga nanti perlakuanya sama, setelah stok itu masuk, kita akan penetrasi pasar memastikan ada peran Bulog untuk menyediakan harga pangan yang terjangkau dan untuk kualitas, saya pastikan baik. Ndak adalah sekarang kualitas yang tidak baik,” tegas Tomo saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu, 25 Januari 2023.
Yang paling penting menurutnya, untuk beras komersial memiliki pasar sendiri, sementara Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) khusus beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Lanjutnya, dari pusat juga diinstruksikan secara masif untuk digelontorkan ke pasar dengan ketentuan yang berlaku agar jangan sampai terjadi penyalahgunaan beras SPHP dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Manager Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil NTT, Faisal Jafar mengatakan secara keseluruhan total persediaan untuk NTT 10.000 ton beras.
“Ada yang sudah masuk dan ada juga yang masih menunggu proses pengiriman. Untuk awal tahun semester I, 10.000 sudah cukup untuk NTT. Karena siklusnya kan panen lagi, kalau panen lagi kan pasti masuk lagi,”ungkapnya.
Untuk mengantisipasi stok di daratan Timor, sebenarnya beras impor bisa dialokasikan di daratan Flores dan Sumba, namun karena beberapa kondisi kapal yang belum berani berlayar karena cuaca yang tidak mendukung akhirnya di-set dari Jawa Timur untuk mengirim barang ke daratan Flores dan Sumba.
“Sekitar 7.000-an ton dari Jawa Timur yang akan mengisi daratan Flores dan Sumba. Di step berikutnya kita akan minta lagi kalau memang ada kapal yang masuk,”lanjut Faisal.
Pada prinsipnya, menurut Faisal, jika sesuai waktu dan rencana, sebenarnya di NTT ini tidak kekurangan, tetapi karena kondisi cuaca awal tahun sehingga menyebabkan armada pendistribusian tidak bisa beroperasi.
Memang di seluruh Indonesia, stok di awal tahun sedikit berkurang karena di beberapa wilayah seperti Sulawesi dan Jawa belum panen.Hal ini merupakan siklus tahunan, pada akhir Desember sampai awal Januari itu stok beras berkurang.
“Jika kondisinya aman, mungkin kita tidak kekurangan sih, karena kita sudah jauh-jauh hari meminta ke kanwil-kanwil pengirim untuk menyiapkan seperti wilayah kita. Cuman karena kondisi cuaca, akhirnya kapal agak lambat tibanya sehingga terjadi sedikit kekurangan jika sebelumnya ketahanan stok pangan bisa sampai 6bulan, saat ini cukup untuk 4.57 bulan kedepan,”tandasnya.
Ia berharap kapal bisa cepat tiba sesuai janji sekiranya tiba di awal Februari 2023.
Untuk kota Kupang sendiri dan daratan Timor sudah dipastikan tercukupi.
Datangnya beras impor disampaikannya juga untuk mengimbangi sistem secara nasional. Karena di Indonesia sendiri, dari Desember sampai dengan Maret, selain cuaca, merupakan masa di mana para petani tengah mempersiapkan lahan untuk penanaman.
Selain itu, NTT bukan Daerah penghasil atau produsen beras, sehingga alasan kekosongan ini, dikatakan karena harus mendistribusikan beras ke daerah-daerah. Bahkan produksi padi dan beras di Bajawa, Ruteng, Lembor dan Labuan Bajo hanya bisa mendistribusi secara lokal dan tidak bisa seluruh wilayah NTT.(dhe)
Sumber: Sediakan 10.000 Ton, Bulog Jamin Ketersediaan Beras di NTT Hingga Semester I 2023