Ambon, Maluku (ANTARA) – Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara menyalurkan 1.431 ton beras melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dalam rangka menyediakan beras yang terjangkau bagi masyarakat.
“Program ini cukup menarik perhatian masyarakat, apalagi beras ini dijual di pasar tradisional Kota Ambon seperti di Pasar Mardika dan Batu merah dengan harga hanya Rp10.000 per kilogram sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintah,” kata Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog Maluku Arwyati Ridwan di Ambon, Maluku, Rabu.
Ia menyampaikan dalam satu hari bisa terjual 100 hingga 200 ton beras. Pada Selasa (24/1/2023) terjual sebanyak 259 ton.
“Karena itu, dengan melihat kondisi yang terjadi sejak awal Januari sampai hari ini, maka kita menargetkan sampai tanggal 31 Januari bisa tersalur sebanyak 2.000 ton beras,” kata dia.
Dia mengatakan kalau sampai terjadi kekurangan stok, maka Bulog Maluku akan memasok lagi dari daerah produksi beras seperti Jawa Timur (Jatim) dan juga Sulawesi Selatan (Sulsel) guna memenuhi kebutuhan di Maluku.
Pelaksanaan program SPHP guna membantu pemerintah dalam menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan di Kota Ambon maupun Maluku pada umumnya.
Pelaksanaan SPHP Beras 2023 ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Bapanas Nomor 15 Tahun 2022 dan Surat Kepala Bapanas Nomor 02/TS.03.03/K/1.2023 dan untuk wilayah Maluku harganya sebesar Rp8.900 per kilogram di tingkat satgas, pengecer, pedagang eceran, toko modern, TPK, RPK, koperasi, dan/atau pedagang eceran lainnya.
Program yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga khususnya komoditas beras sebagai pengendali inflasi serta penyeimbang kenaikan harga pangan pokok melalui operasi pasar secara langsung di tingkat eceran atau Rumah Pangan Kita (RPK) dan mitra yang ada di pasar tradisional atau modern serta tempat-tempat yang mudah dijangkau.
Sumber: Perum Bulog Maluku salurkan 1.431 ton beras program stabilisasi harga, begini penjelasannya
Pewarta: Winda Herman
Uploader : Moh Ponting
COPYRIGHT © ANTARA 2023